Minggu, 16 Oktober 2016

Batuan Beku



A.           Pengertian Batuan
Batuan adalah suatu benda padat yang tersusun dari mineral – mineral yang bersatu membentuk kulit bumi. Batuan memiliki komposisi unsur – unsur kimia tertentu dan sifat fisik yang tetap. Salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang batuan adalah petrologi. Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis, dan analisis kimia untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Batuan penyusun kulit bumi terdiri dari 4 jenis yaitu batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf dan batuan piroklastik.

B.           Pengertian Batuan Beku
Batuan beku atau igneous rock adalah batuan yang terbentuk dari proses kristalisasi magma. Kristalisasi magma ini merupakan proses dimana magma telah mengalami pendinginan atau mengerasnya magma akibat pengaruh dari penurunan temperatur magma. Magma adalah cairan silikat panas yang terletak di bawah permukaan bumi tepatnya di mantel bumi dengan memiliki temperatur lebih dari 1000C.
Faktor yang mempengaruhi genesa batuan beku yaitu :
·                     Differensiasi magma
Mineral – mineral pada batuan beku yang terbentuk lebih awal dimana susunan nya yang semakin atas akan semakin halus. Sehingga akan menunjukan sebuah perlapisan yang semu akibat dari adanya Gravity Setting.
·                     Asimiliasi magma
Apabila pada batuan beku terdapat batuan samping yang mudah hancur sehingga akan terjadi pembauran atau pencampuran magma induk akibat dari intrusi magma dengan batuan samping tersebut.



·                     Fraksinasi magma
Fraksinasi magma adalah proses pembauran atau pencampuran dari magma induk pada proses penghabluran sehingga akan menghasilkan suatu batuan beku yang baru.

C.           Genesa Batuan Beku
1.            Batuan Beku Intrusif
Batuan beku intrusif atau batuan beku dalam adalah batuan beku yang mengalami proses kristalisasi magma tepat dibawah atau di dalam permukaan bumi. Akibat dari pembentukannya yang terjadi di dalam permukaan bumi, hasil dari proses kristalisasi magma ini akan menghasilkan tekstur yang kasar pada batu tersebut, dan pembentukan kristal yang sempurna dikarenakan proses pembekuannya ini terjadi secara lambat dan temperatur nya pun terjaga tidak ada pengaruh temperatur dari luar. Struktur batuan beku intrusif yaitu :
·         Batholite
Bentuk tubuh batuan beku yang mempunyai dimensi yang besar
·         Stock
Hampir sama dengan batholite, namun dimensi pada stock lebih kecil
·         Dike
Bentuk tubuh batuan beku akibat adanya intrusi magma yang menerobos lapisan batuan (berlawanan)
·         Sill
Pengertiannya hampir sama dengan dike, namun pada sill terjadi penerobosan yang searah dengan lapisan batuan
·         Lakolith
Lakolith adalah bentuk tubuh dari sill yang melengkung ke atas
·         Lopolith
Kebalikan dari lakolith, yaitu bentuk tubuh dari sill yang mencembung ke bawah.
2.            Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya terjadi di permukaan bumi. Akibat dari proses pembekuannya yang terjadi di luar maka hasil dari proses pembekuan ini akan menghasilkan tekstur yang halus pada batuan tetapi pembentukan kristalnya tidak terbentuk secara sempurna karena ada pengaruh dari temperatur luar sehingga proses pembekuannya berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan proses pembekuan yang terjadi di dalam permukaan bumi. Struktur batuan beku ekstrusif yaitu :
·         Sheeting Joint
·         Columnar Joint
·         Pillow Lava
·         Vesikular
·         Amigdaloidal
·         Struktur Aliran

D.           Tekstur Batuan Beku
1.            Kristalinitas
Kristalinitas merupakan derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada saat terbentuknya batuan beku tersebut. Derajat kristalisasi dibagi menjadi 3 yaitu :
·         Holokristalin
Tekstur yang terdapat pada batuan beku dimana batuan beku ini tesusun secara keseluruhan oleh kristal.
·         Hipokristalin
Hipokristalin adalah tekstur batuan beku diamana penyusun batuan beku ini terdapat 2 jenis penyusun. Sebagian tekstur tersusun oleh kristal dan sebagiannya lagi tersusun oleh gelas.
·         Holohialin
Holohialin adalah tekstur dari batuan beku dimana tekstur nya ini hanya tersusun oleh  gelas.
2.            Granularitas
Grannularitas adalah besar butir atau ukuran butir pada batuan beku. Granularitas secara umum dibagi menjadi 2 yaitu :


·         Fanerik
Besar butir atau besar kristal pada fanerik dapat dilihat secara kasat mata.
·         Afanitik
Sedangkan afanitik adalah kebalikan dari fanerik yaitu besar butir nya tidak dapat dilihat oleh mata telanjang sehingga memerlukan alat bantu berupa mikroskop atau lup untuk memperjelas penglihatan besar butir dari batuan beku tersebut.
3.            Bentuk Kristal
Bentuk kristal dapat dilihat berdasarkan pandangan 2 dimensi dan 3 dimensi. Berdasarkan pandangan 2 dimensi dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu :
·         Euhedral
Euhedral merupakan bentuk asli dari bidang kristal dimana kristal nya terbentuk dengan sempurna.
·         Subhedral
Bentuk kristal pada batuan beku dimana sebagian dari bagian kristalnya sudah tidak terlihat lagi atau sebagian sisi kristal nya buruk.
·         Anhedral
Anhedral adalah kebalikannya dari euhedral, dimana bentuk kristal nya ini tidak mempunyai bidang kristal asli.
Sedangkan secara pandangan 3 dimensi terdapat 4 bentuk kristal pada batuan beku, yaitu :
·         Equidimensional
Ketiga dimensi pada bentuk kristal sama panjang.
·         Tabular
Dua dimensi kristal lebih panjang dari satu dimensi lain.
·         Prismitik
Satu dimensi kristal lebih panjang dari dua dimensi kristal yang lain.
·         Irregular
Ketiga dimensi pada bentuk kristal tidak beraturan.


E.           Contoh Batuan Beku
·                    Batu Obsidian
Batu obsidian disebut juga batu kaca, karena permukaannya yang halus dengan mengkilap seperti kaca. Batu obsidian umumnya berwarna hitam dan ada pula yang berwarna cokelat tua. Batu ini dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memotong.

                                                    Sumber : id.wikipedia.org
Foto 1
Batu Obsidian

·                    Batu Granit
Batu granit berasal dari magma yang membeku di dalam kerak bumi. Proses pembekuan ini berlangsung secara perlahan. Batu granit tersusun atas butiran yang kasar. Batu ini berwarna putih dan ke abu – abuan. Batu granit dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
                                               Sumber : fastrans22.blogspot.com
Foto 2
Batu Granit

·                    Batu Basal
Batu basal terbentuk dari magma yang membeku di bawah lapisan kerak bumi, tercampur dengan gas sehingga bentuknya berongga – rongga kecil. Batu ini berwarna hijau ke abu – abuan. Terdiri dari butiran kristal yang sangat kecil. Dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
                                              
                                                                              Sumber : kuliahnyok.wordpress.com
Foto 3
Batu Basalt

·                    Batu Andesit
Batu ini bermula dari magma yang membeku dengan cepat di bawah kerak bumi. Batu andesit berwarna putih ke abu – abuan dan butirannya kecil seperti pada batu basal. Dapat dimanfaatkan untuk membuat arca dan bangunan candi.

                                    
                                                        Sumber : felsic_dike_new.jpeg
Foto 4
Batu Andesit

·                    Batu Apung
Proses terjadinya batu apung yaitu berasal dari magma yang membeku di permukaan bumi. Batu ini berwarna cokelat bercampur abu – abu muda dan bentuknya berongga – rongga. Digunakan untuk mengampelas kayu dan sebagai bahan penggosok.

                                                            Sumber : www.faktailmiah.com
Foto 5
Batu Apung