A.
Pengertian
Batuan
Batuan
adalah suatu benda padat yang tersusun dari mineral – mineral yang bersatu membentuk
kulit bumi. Batuan memiliki komposisi unsur – unsur kimia tertentu dan sifat
fisik yang tetap. Salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
batuan adalah petrologi. Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi,
petrografi mikroskopis, dan analisis kimia untuk menggambarkan komposisi dan
tekstur batuan. Batuan penyusun kulit bumi terdiri dari 4 jenis yaitu batuan beku,
batuan sedimen, batuan metamorf dan batuan piroklastik.
B.
Pengertian
Batuan Beku
Batuan
beku atau igneous rock adalah batuan
yang terbentuk dari proses kristalisasi magma. Kristalisasi magma ini merupakan
proses dimana magma telah mengalami pendinginan atau mengerasnya magma akibat
pengaruh dari penurunan temperatur magma. Magma adalah cairan silikat panas
yang terletak di bawah permukaan bumi tepatnya di mantel bumi dengan memiliki
temperatur lebih dari 1000⁰C.
Faktor
yang mempengaruhi genesa batuan beku yaitu :
·
Differensiasi
magma
Mineral – mineral pada batuan beku
yang terbentuk lebih awal dimana susunan nya yang semakin atas akan semakin
halus. Sehingga akan menunjukan sebuah perlapisan yang semu akibat dari adanya Gravity Setting.
·
Asimiliasi
magma
Apabila pada batuan beku terdapat
batuan samping yang mudah hancur sehingga akan terjadi pembauran atau
pencampuran magma induk akibat dari intrusi magma dengan batuan samping
tersebut.
·
Fraksinasi
magma
Fraksinasi magma adalah proses
pembauran atau pencampuran dari magma induk pada proses penghabluran sehingga
akan menghasilkan suatu batuan beku yang baru.
C.
Genesa
Batuan Beku
1.
Batuan
Beku Intrusif
Batuan beku intrusif atau batuan beku
dalam adalah batuan beku yang mengalami proses kristalisasi magma tepat dibawah
atau di dalam permukaan bumi. Akibat dari pembentukannya yang terjadi di dalam
permukaan bumi, hasil dari proses kristalisasi magma ini akan menghasilkan
tekstur yang kasar pada batu tersebut, dan pembentukan kristal yang sempurna
dikarenakan proses pembekuannya ini terjadi secara lambat dan temperatur nya
pun terjaga tidak ada pengaruh temperatur dari luar. Struktur batuan beku
intrusif yaitu :
·
Batholite
Bentuk
tubuh batuan beku yang mempunyai dimensi yang besar
·
Stock
Hampir
sama dengan batholite, namun dimensi
pada stock lebih kecil
·
Dike
Bentuk
tubuh batuan beku akibat adanya intrusi magma yang menerobos lapisan batuan
(berlawanan)
·
Sill
Pengertiannya
hampir sama dengan dike, namun pada sill terjadi penerobosan yang searah
dengan lapisan batuan
·
Lakolith
Lakolith adalah bentuk tubuh dari sill yang melengkung ke atas
·
Lopolith
Kebalikan
dari lakolith, yaitu bentuk tubuh
dari sill yang mencembung ke bawah.
2.
Batuan
Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan
beku yang proses pembekuannya terjadi di permukaan bumi. Akibat dari proses
pembekuannya yang terjadi di luar maka hasil dari proses pembekuan ini akan
menghasilkan tekstur yang halus pada batuan tetapi pembentukan kristalnya tidak
terbentuk secara sempurna karena ada pengaruh dari temperatur luar sehingga
proses pembekuannya berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan proses
pembekuan yang terjadi di dalam permukaan bumi. Struktur batuan beku ekstrusif
yaitu :
·
Sheeting Joint
·
Columnar Joint
·
Pillow Lava
·
Vesikular
·
Amigdaloidal
·
Struktur
Aliran
D.
Tekstur
Batuan Beku
1.
Kristalinitas
Kristalinitas merupakan derajat
kristalisasi dari suatu batuan beku pada saat terbentuknya batuan beku
tersebut. Derajat kristalisasi dibagi menjadi 3 yaitu :
·
Holokristalin
Tekstur
yang terdapat pada batuan beku dimana batuan beku ini tesusun secara
keseluruhan oleh kristal.
·
Hipokristalin
Hipokristalin
adalah tekstur batuan beku diamana penyusun batuan beku ini terdapat 2 jenis
penyusun. Sebagian tekstur tersusun oleh kristal dan sebagiannya lagi tersusun
oleh gelas.
·
Holohialin
Holohialin
adalah tekstur dari batuan beku dimana tekstur nya ini hanya tersusun oleh gelas.
2.
Granularitas
Grannularitas adalah besar butir atau
ukuran butir pada batuan beku. Granularitas secara umum dibagi menjadi 2 yaitu
:
·
Fanerik
Besar
butir atau besar kristal pada fanerik dapat dilihat secara kasat mata.
·
Afanitik
Sedangkan
afanitik adalah kebalikan dari fanerik yaitu besar butir nya tidak dapat
dilihat oleh mata telanjang sehingga memerlukan alat bantu berupa mikroskop
atau lup untuk memperjelas penglihatan besar butir dari batuan beku tersebut.
3.
Bentuk
Kristal
Bentuk kristal dapat dilihat
berdasarkan pandangan 2 dimensi dan 3 dimensi. Berdasarkan pandangan 2 dimensi
dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu :
·
Euhedral
Euhedral
merupakan bentuk asli dari bidang kristal dimana kristal nya terbentuk dengan
sempurna.
·
Subhedral
Bentuk
kristal pada batuan beku dimana sebagian dari bagian kristalnya sudah tidak
terlihat lagi atau sebagian sisi kristal nya buruk.
·
Anhedral
Anhedral
adalah kebalikannya dari euhedral, dimana bentuk kristal nya ini tidak
mempunyai bidang kristal asli.
Sedangkan secara pandangan 3 dimensi
terdapat 4 bentuk kristal pada batuan beku, yaitu :
·
Equidimensional
Ketiga
dimensi pada bentuk kristal sama panjang.
·
Tabular
Dua
dimensi kristal lebih panjang dari satu dimensi lain.
·
Prismitik
Satu
dimensi kristal lebih panjang dari dua dimensi kristal yang lain.
·
Irregular
Ketiga
dimensi pada bentuk kristal tidak beraturan.
E.
Contoh
Batuan Beku
·
Batu
Obsidian
Batu
obsidian disebut juga batu kaca, karena permukaannya yang halus dengan
mengkilap seperti kaca. Batu obsidian umumnya berwarna hitam dan ada pula yang
berwarna cokelat tua. Batu ini dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memotong.
Foto 1
Batu Obsidian
·
Batu
Granit
Batu
granit berasal dari magma yang membeku di dalam kerak bumi. Proses pembekuan
ini berlangsung secara perlahan. Batu granit tersusun atas butiran yang kasar.
Batu ini berwarna putih dan ke abu – abuan. Batu granit dimanfaatkan untuk
bahan bangunan.
Foto 2
Batu Granit
·
Batu
Basal
Batu
basal terbentuk dari magma yang membeku di bawah lapisan kerak bumi, tercampur
dengan gas sehingga bentuknya berongga – rongga kecil. Batu ini berwarna hijau
ke abu – abuan. Terdiri dari butiran kristal yang sangat kecil. Dapat
dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
Foto 3
Batu Basalt
·
Batu
Andesit
Batu ini bermula dari
magma yang membeku dengan cepat di bawah kerak bumi. Batu andesit berwarna
putih ke abu – abuan dan butirannya kecil seperti pada batu basal. Dapat
dimanfaatkan untuk membuat arca dan bangunan candi.
Sumber : felsic_dike_new.jpeg
Foto 4
Batu Andesit
·
Batu
Apung
Proses terjadinya batu
apung yaitu berasal dari magma yang membeku di permukaan bumi. Batu ini
berwarna cokelat bercampur abu – abu muda dan bentuknya berongga – rongga.
Digunakan untuk mengampelas kayu dan sebagai bahan penggosok.
Foto 5
Batu Apung